Rabu, 16 November 2016

KONSEP DASAR EKONOMI MAKRO


KONSEP DASAR EKONOMI MAKRO

Ekonomi Makro atau makro-ekonomi adalah studi tentang ekonomi secara keseluruhan. Makro-ekonomi untuk menjelaskan perubahan ekonomi yang mempengaruhi banyak masyakarakat, perusahaan dan pasar. Makroekonomi dapat digunakan untuk menganalisis cara terbaik untuk mempengaruhi tujuan kebijakan seperti pertumbuhan ekonomi, stabilitas harga, tenaga kerja dan pencapaian neraca berkelanjutan.
Meskipun ekonomi makro merupakan bidang kajian ata pembelajaran yang luas, ada dua bidang penelitian yang mencirikan disiplin ini, kegiatan untuk mempelajari penyebab dan efek dari fluktuasi jangka pendek penerimaan negara (siklus bisnis), dan kegiatan untuk mempelajari faktor-faktor penentu pertumbuhan ekonomi jangka panjang (meningkatkan pendapatan Nasional). Model ekonomi makro yang ada dan ada prediksi yang jamak digunakan oleh pemerintah dan perusahaan-perusahaan besar untuk membantu dalam pengembangan dan evaluasi kebijakan ekonomi dan strategi bisnis.
Makro-ekonomi mencakup berbagai konsep dan variabel, tetapi selalu ada tiga topik utama untuk penelitian ekonomi makro. Teori fenomena makro-ekonomi biasanya terhubung ke output, pengangguran dan inflasi. Melampaui teori makro-ekonomi, topik ini juga sangat penting bagi semua pelaku ekonomi, termasuk pekerja, konsumen dan produsen.

Ø  MODEL EKONOMI MAKRO
Permintaan agregat-Penawaran agregat
Model AD-AS telah menjadi model panduan standar untuk menjelaskan ekonomi makro. Model ini menunjukkan indeks harga dan indeks keluaran aktual di titik temu pada permintaan agregat dan penawaran agregat. Kurva permintaan agregat yang melandai kebawah menandakan bahwa banyak keluaran yang diminta pada tingkat harga yang lebih rendah.

Kurva melandai kebawah ialah hasil yang terjadi karena tiga efek: Efek Pigou, yang menyatakan bahwa ketika harga asli jatuh, kemakmuran asli naik, sehingga mengakibatkan naiknya permintaan barang oleh konsumen; Efek Keynes, yang menyatakan bahwa ketika harga turun maka permintaan uang akan turun dan akan mengakibatkan turunnya suku bunga, pinjaman investasi dan konsumsi akan naik; dan efek ekspor bersih, yang menyatakan bahwa ketika harga naik, barang domestik menjadi lebih mahal apabila dilihat dari sisi komparatif dengan konsumen asing dan akibat dari itu, ekspor menurun.

IS-LM
Model IS-LM memunculkan titik ekubilibrium tentang suku bunga dan pengeluaran diberikan oleh ekulibrium di dalam pasar barang dan uang. Pasar barang diwakilkan oleh ekuilibrium antara investasi dan tabungan (IS), dan pasar uang diwakilkan oleh penawaran uang dan preferensi likuiditas. Kurva IS termasuk oleh titik-titik dimana investasi, berdasarkan suku bunga, setara dengan tabungan, berdasarkan keluaran.

Kurva IS melandai kebawah karena keluaran dan suku bunga memiliki hubungan berbanding terbalik di pasar barang: Apabila keluaran meningkat maka akan lebih banyak uang yang ditabung, yang artinya suku bunga haruslah diturunkan untuk mendorong investasi yang cukup sehingga sepantaran dengan tabungan. Kurva LM melandai keatas karena suku bunga dan keluaran memiliki relasi positif di pasar uang. Dengan meningkatknya keluaran, permintaan untuk uang akan naik, dan suku bunga akan turut naik.

Dalam contoh grafik IS/LM ini, kurva IS bergerak ke kanan, menyebabkan suku bunga meningkat (i) dan ekspansi dari ekonomi “asli” (GDP asli, atau Y).
Model IS/LM seringkali digunakan untuk mendemonstrasikan efek dari kebijakan moneter dan fiskal.Buku teks seringkali menggunakan model IS/LM, tetapi model ini tidak menunjukkan kompleksitas dari model-model ekonomi-makro moderen. Meskipun begitu, model-model moderen ini masih tetap memiliki relasi yang mirip dengan IS/LM.

Pendekatan Analitik
Pembedaan tradisional adalah antara dua pendekatan berbeda ke ekonomi: ekonomi Keynesian, memusatkan pada permintaan; dan ekonomi sisi-penyediaan (atau neo-klasik) yang memusatkan pada persediaan. Keduanya tidak bisa berjalan sendiri, namun ini hanya permasalahan penekanan. 

Ø  PERMASALAHAN DALAM EKONOMI MAKRO   
Krisis nilai tukar  
Hutang luar negeri
Perbankan, kredit macet
inflasi
pertumbuhan ekonomi
penggangguran

Tidak ada komentar: