Nama :
Indra Gunawan
NPM :
2014 410 40
Kelas :
Manajemen A
Semester : Lima
REFORMASI PERBANKAN INDONESIA
DARI REPRESI HINGGA DEREGULASI
Deregulasi perbankan 1983 dikenal sebagai starting
point bagi sederetan panjang paket deregulasi di bidang moneter
(finansial), fiskal perdagangan dan
investasi. Bila diamati,
deregulasi di Indonesia dimulai di sektor finansial, diikuti dengan reformasi di sektor riil, namun laju kecepatan
deregulasi terlihat lebih cepat dilakukan di sektor finansial. Aspek
kunci dalam sebagian besar reformasi keuangan yang dilakukan di Indonesia (dan
negara berkembang pada umumnya) adalah:
1.
Pergeseran menuju alokasi kredit yang berorientasi pasar melalui
kemudahan atau dihapuskannya
kewajiban portofolio, program kredit selektif, plafon kredit, dan pagu suku
bunga.
2.
Memperbaiki sistem kontrol moneter, stabilisasi dan mobilisasi tabungan domestik.
Represi adalah mekanisme pertahanan yang paling dasar,
karena muncul juga pada bentuk-bentuk mekanisme pertahanan lain. Makna lain
dari Represi adalah usaha psikologis
seseorang yang bertujuan untuk meredam keinginan, hasrat, atau instingnya
sendiri. Keinginan, harapan, fantasi, atau
perasaan dapat direpresentasikan dalam pikiran
sebagai pemikiran, bayangan, dan ingatan. Represi terjadi ketika dorongan dari
luar, yang berlawanan dengan keinginan seseorang, mulai mengancam seolah-olah
akan terjadi penderitaan bila keinginan
itu tercapai, yang dengan demikian membuat seseorang terlibat konflik dengan
dirinya sendiri
Deregulasi
bermakna ‘tindakan atau proses menghilangkan atau
mengurangi segala aturan’. Perlu diingat bahwa pada kedua bentuk itu sudah
terkandung makna tindakan. Makna lain dari deregulasi menunjuk ke
bijakan pemerintah untuk mengurangi/meniadakan aturan administrasi yang
mengekang kebebasan gerak modal, barang, dan jasa. Dengan kebebasan gerak
produksi, distribusi, dan konsumsi modal, barang, serta jasa itu, volume
kegiatan bisnis swasta diharapkan melonjak.
Ø DARI REPRESI MENUJU LIBERALISASI FINANSIAL
Para
pendukungya mengemukakan argumentasi bahwa kurang berkembangnya sistem
finansial akan menghambat laju pertumbuhan ekonomi.
McKinnon
(1973) dan Shaw (1973), yang menitikberatkan analisis pada represi finansial.
Represi finansial bermula dari kondisi dimana pasar modal tidak efisien atau
berada dalam keseimbangan.
Menurut
Fry (1989) pagu dan plafon suku bunga dapat mendistorsi perekonomian melalui
tiga jalur:
1.
Rendahnya suku bunga deposito akan menimbulkan bias dalam mendorong
konsumsi saat ini dengan mengorbankan konsumsi masa depan, yang pada gilirannya
akan menyebabkan tabungan dan investasi berada di bawah tingkat optimum.
2.
Para penabung potensial akan lebih menyukai investasi yang relatif low-yielding
dibanding mendepositokan uangnya di bank agar dipinjamkan untuk membiayai
proyek-proyek yang higher-yielding.
3.
Bank-Bank pinjaman akan dapat memperoleh semua dana yang mereka inginkan
pada tingkat bungan pinjaman yang rendah dan cenderung memilih proyek yang
lebih padat modal
Liberalisasi eksternal umumnya ditandai dengan
dibukanya pasar finansial domestik terhadap aliran uang internasional,
ditiadakannya kontrol devisa, dihapusnya hambatan masuk bagi bank asing, dan
sebagainya.
Liberalisasi finansial internal diartikan sebagai
reformasi yang mengarah kepada semakin bebasnya pasar finansial domestik yang
mencakup ditiadakannya kontrol terhadap kredit domestik yang berkaitan dengan
pembatasan kredit, plafon suku bunga dan diskriminasi reserve reqruitment.
Ø DEREGULASI FINANSIAL INDONESIA
Sebelum
1983 Indonesia merupakan contoh kasus negara yang mengalami represi finansial.
Salah satu indikasi utama perekonomian yang
sistem finansialnya ”ditindas” adalah berkurangnya tingkat bunga riil (yaitu
tingkat bunga nominal yang dideflasi
dengan inflasi) .
Fungsi
yang pertama terbukti mampu membuat angka inflasi rata-rata antara 1974 dan
1983 sebesar 15,2% per tahun. Fungsi
kedua secara nyata membantu mewujudkan implementasi program dan sector
yang menjadi
prioritas pembangunan.
Tujuan
utama deregulasi adalah mendorong pertumbuhan dan meningkatkan efisiensi sistem
keuangan Indonesia. Terlihat bahwa aspek kunci reformasi keuangan Indonesia
adalah meliberalisasikan suku bunga, menurunkan
kontrol terhadap kredit domestik, meningkatkan persaingan dan efisisensi
sistem keuangan, memperkuat pengawasan, meningkatkan pertumbuhan dan memperluas
pasar keuangan.
Ø DAMPAK DEREGULASI TERHADAP SEKTOR KEUANGAN
Salah
satu faktor penting yang melatar belakangi fenomena tersebut adalah deregulasi suku
bunga. Oleh karena itu, adalah menarik untuk diamati apakah peningkatan suku
bunga riil, sebagai indikator deregulasi suku bunga, akan mempengaruhi sektor
keuangan khususnya dan perekonomian pada umumnya.
Deregulasi perbankan sudah digulirkan
sejak 14 tahun yang lalu. Kesan bongkar pasang itu tak terhindarkan. Bahkan,
dari dampak yang kini terasa yaitu goyahnya sejumlah bank swasta, sangat terasa
bahwa aturan-aturan perbankan Indonesia memang tak didasari pengalaman
negara-negara lain yang sudah lebih lama mengatur tentang bank. Deregulasi
perbankan yang dikeluarkan pada 1 Juni 1983 mencatat beberapa hal. Di
antaranya: memberikan keleluasaan kepada bank-bank untuk menentukan suku bunga
deposito. Kemudian dihapusnya campur tangan Bank Indonesia terhadap penyaluran
kredit. Deregulasi ini juga yang pertama memperkenalkan Sertifikat Bank
Indonesia (SBI) dan Surat Berharga Pasar Uang (SPBU). Aturan ini dimaksudkan
untuk merangsang minat berusaha di bidang perbankan Indonesia di masa mendatang
Lima tahun kemudian ada Paket Kebijakan 27 Oktober 1988 (Pakto 88) yang
terkenal itu. Pakto 88 boleh dibilang adalah aturan paling liberal sepanjang
sejarah Republik Indonesia di bidang perbankan.
1 komentar:
Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.
Nama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.
Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.
Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.
Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut
Posting Komentar